Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » Politik Minyak Amerika Serikat dan Konflik Selat Hormuz


Rumah Hijau 16.58 0

Masalah energi merupakan salah satu masalah penting baik dalam tatanan domestik suatu negara maupun dalam dinamika dunia internasional. Tentu keberadaan energi ini erat kaitannya dengan kelangsungan sektor perindustrian, transportasi dan kehidupan manusia itu sendiri. Energi sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara ternyata memiliki dua sisi yang kontra; pada satu sisi berdampak positif dalam menunjang kehidupan manusia namun pada sisi lain berdampak negatif pada lingkungan. 
Armada tempur Amerika Serikat (pic by okezone)

Terkait keberadaan energi sebagai salah satu pendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional suatu negara, energi juga dapat menjadi sumber masalah yang menimbulkan peperangan baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan kini energi tidak hanya menjadi komoditas komersial tetapi juga telah menjadi komoditas politik baik dalam level nasional suatu negara maupun pada tingkat global atau internasional. Kekayaan energi yang dimiliki suatu negara dapat menjadi alat politik dalam menentukan bargaining position dalam tatanan politik global.

Sebagai negara industri maju, tentu keberadaan dan ketersediaan energi sangatlah dibutuhkan dalam menjamin kelansungan industri dan kehidupan masyarakat Amerika Serikat. Negara yang memiliki populasi penduduk 313,847,465[1] jiwa sekaligus menempati urutan ketiga setelah China dan India ini jelas membutuhkan ketersediaan energi dalam menunjang aktifitas industri dan kehidupan masyarakatnya. Selain itu, energi dibutuhkan pula untuk mencukupi pasokan energi armada militer Amerika Serikat yang sangat besar, dengan klasifikasi jumlah pesawat tempur 18,234, helikopter 6,417, kapal tempur 2,384, sehingga jelas membutuhkan pula ketersediaan energi dalam kegiatan militer.[2]

Berkaitan dengan energi, khususnya minyak bumi, bisa dikatakan bahwa Amerika Serikat jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan akan minyak dalam negerinya. Dalam sehari, negeri Paman Sam ini hanya bisa menghasilkan 9,056,000 bbl/day sedangkan ini tidak seimbang dengan konsumsi akan minyak yang mencapai 18,690,000 bbl/day.[3] Didorong oleh masalah krisis energi khususnya minyak, Amerika Serikat kemudian menerapkan kebijakan politik luar negeri dengan melakukan ekspansi politik dan menanamkan pengaruh di Timur Tengah yang selama ini dikenal sebagai ladang minyak dunia. Ini dimaksudkan agar Amerika lebih dekat pada akses minyak dan dapat menguasai ladang-ladang minyak berbagai negara di Timur Tengah.

Berbicara tentang minyak dan ketersediaan minyak di Amerika Serikat, salah satu isu yang kini sedang hangat-hangatnya yakni kisruh di Selat Hormuz. Konflik di Selat Hormuz ini melibatkan Amerika Serikat dan Iran. Selama ini Iran dikenal sebagai negara yang sangat anti terhadap Amerika Serikat apalagi setelah kepemimpinan Presiden Mahmud Ahmadinejad yang dengan sangat berani menentang dominasi Amerika Serikat dan Israel dalam panggung politik internasional. 

Kebijakan yang ditempuh Amerika Serikat adalah dengan menempatkan pasukan militernya di Selat Hormuz. Pertanyaannya adalah apakah ini juga bagian dari strategi Amerika Serikat terkait kepentingan energi nasionalnya. Perlu dicatat bahwa Iran setiap hari memproduksi 4,172,000 bbl/day dan hanya mengkonsumsi hanya 1,809,000 bbl/day.[4] Tindakan Amerika Serikat menempatkan pasukannya disana, apakah hanya untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya, menjamin kelancaran distribusi minyak di Selat Hormuz, ataukah ada tujuan tersembunyi dibalik sikap Amerika Serikat di Selat Hormuz. Kita lihat saja nanti. Mungkin skenario ini akan sama persis dengan yang pernah terjadi dengan rezim Saddam Husein di Irak dan invasi Amerika Serikat ke Afganistan. Tetapi apapun itu, semoga saja perdamaian tetap ada di bumi ini.


[1] “Unites States”, dalam https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/us.html, diakses pada tanggal 20 Juni 2012.
[2]“United States of America Military Strength”, dalam http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=United-States-of-America, diakses pada tanggal 20 Juni 2012.
[3] Ibid,.
[4] “Iran Military Strength”, dalam http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=Iran, diakses pada tanggal 20 Juni 2012.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Silahkan berikan komentar Anda terkait artikel di atas.

Komentar yang bernuansa SARA atau SPAM akan kami remove.

Terima Kasih atas kunjungan Anda. Semoga bermanfaat !!!

Selalu pastikan Anda meng-update berbagai informasi terbaru blog ini.