Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » Wajah Realis dan Neo Realis Pasca Perang Dingin


Rumah Hijau 14.43 1

        Pasca berakhirnya Perang Dingin yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet sebagai rival utama Amerika Serikat dalam politik dunia yang bipolar, telah membawa banyak perubahan dalam tatanan dunia internasional. Pola politik dunia internasional mengalami pergeseran konsep, baik dari segi aktor yang terlibat maupun isu yang berkembang.

       Bila ditinjau dari segi aktor yang terlibat, maka tak hanya negara yang menjadi actor utama dalam hubungan internasional, tetapi juga telah melibatkan aktor-aktor non negara seperti organisasi internasional, perusahaan multi nasional, masyarakat dan juga teroris.

        Sedangkan dari segi isu, maka isu-isu non konvensional seperti isu lingkungan hidup, ekonomi, hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup dan gender ikut memjadi perhatian dunia pasca Perang Dingin. Isu-isu tersebut menggeser dominasi isu keamanan negara dan militer yang menjadi topik utama selama Perang Dingin.

        Jika melihat lebih jauh kondisi politik global pasca Perang Dingin, maka dapat digunakan pendekatan atau perspektif neorealis dalam menganalisa dinamika dalam hubungan internasional pasca Perang Dingin itu sendiri. 

     Neorealis berpandangan bahwa negara sebagai aktor utama dalam dinamika politik internasional memegang peranan yang sangat vital. Apalagi negara adalah pemegang otoritas tertinggi dalam wilayah kedaulatannya sehingga memungkinkan pengambilan keputusan menjadi tersentralisir hanya pada negara, sebagai aktor utama itu sendiri.
        Paham neo realis yang pertama kali dikemukakan oleh Kenneth Waltz dalam bukunya yang berjudul Theory of International Politic pada tahun 1979 lebih memfokuskan pada struktur sistem, unit-unit yang berinteraksi, kesinambungan dan perubahan sistem dalam dunia internasional.

         Pandangan neo realis merupakan bentuk semi dari paham liberalis dimana peran negara hanya pada sisi kedaulatan wilayah negara, sedangkan kerja sama internasional terbuka besar bagi kehadiran aktor-aktor non negara lainnya seperti perusahaan asing atau perusahaan-perusahaan multi nasional, masyarakat internasional, dan berbagai organisasi internasional itu sendiri.

        Namun paham neo realis ikut memberikan ruang bagi perkembangan actor non negara lainnya. Selain itu pula, kekuatan militer sebagai indikator dari paham realis klasik, tergeser oleh isu ekonomi, social, lingkungan dan gender. 

      Situasi atau keadaan semacam ini menjadi gambaran dari panggung politik internasional pasca berakhirnya Perang Dingin. Isu keamanan nasional tidak menjadi isu utama lagi dalam paham ini.

                                                             ***
*Dari berbagai sumber

img src = here

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

1 komentar Wajah Realis dan Neo Realis Pasca Perang Dingin

Silahkan berikan komentar Anda terkait artikel di atas.

Komentar yang bernuansa SARA atau SPAM akan kami remove.

Terima Kasih atas kunjungan Anda. Semoga bermanfaat !!!

Selalu pastikan Anda meng-update berbagai informasi terbaru blog ini.